Senin, 30 Maret 2015

Tecnology Of Nuklir

Teknologi Nuklir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sebuah detektor asap yang menggunakan teknologi nuklir.
Teknologi nuklir adalah teknologi yang melibatkan reaksi dari inti atom (inti=nuclei). Teknologi nuklir dapat ditemukan pada bebagai aplikasi, dari yang sederhana seperti detektor asap hingga sesuatu yang besar seperti reaktor nuklir.

Sejarah

Kejadian pada kehidupan sehari-hari, fenomena alam, jarang sekali berkaitan dengan reaksi nuklir. Hampir semuanya melibatkan gravitasi dan elektromagnetisme. Keduanya adalah bagian dari empat gaya dasar dari alam, dan bukanlah yang terkuat. Namun dua lainnya, gaya nuklir lemah dan gaya nuklir kuat adalah gaya yang bekerja pada range yang pendek dan tidak bekerja di luar inti atom. Inti atom terdiri dari muatan positif yang sesungguhnya akan saling menjauhi jika tidak ada suatu gaya yang menahannya.
Henri Becquerel pada tahun 1896 meneliti fenomena fosforesensi pada garam uranium ketika ia menemukan sesuatu yang akhirnya disebut dengan radioaktivitas. Ia, Pierre Curie, dan Marie Curie mulai meneliti fenomena ini. Dalam prosesnya, mereka mengisolasi unsur radium yang sangat radioaktif. Mereka menemukan bahwa material radioaktif memproduksi gelombang yang intens, yang mereka namai dengan alfa, beta, dan gamma. Beberapa jenis radiasi yang mereka temukan mampu menembus berbagai material dan semuanya dapat menyebabkan kerusakan. Seluruh peneliti radioaktivitas pada masa itu menderita luka bakar akibat radiasi, yang mirip dengan luka bakar akibat sinar matahari, dan hanya sedikit yang memikirkan hal itu.
Fenomena baru mengenai radioaktivitas diketahui sejak adanya paten di dunia kedokteran yang melibatkan radioaktivitas. Secara perlahan, diketahui bahwa radiasi yang diproduksi oleh peluruhan radioaktif adalah radiasi terionisasi. Banya peneliti radioaktif di masa lalu mati karena kanker sebagai hasil dari pemaparan mereka terhadap radioaktif. Paten kedokteran mengenai radioaktif kebanyakan telah terhapus, namun aplikasi lain yang melibatkan material radioaktif masih ada, seperti penggunaan garam radium untuk membuat benda-benda yang berkilau.
Sejak atom menjadi lebih dipahami, sifat radioaktifitas menjadi lebih jelas. Beberapa inti atom yang berukuran besar cenderung tidak stabil, sehingga peluruhan terjadi hingga selang waktu tertentu sebelum mencapai kestabilan. Tiga bentuk radiasi yang ditemukan oleh Becquerel dan Curie temukan juga telah dipahami; peluruhan alfa terjadi ketika inti atom melepaskan partikel alfa, yaitu dua proton dan dua neutron, setara dengan inti atom helium; peluruhan beta terjadi ketika pelepasan partikel beta, yaitu elektron berenergi tinggi; peluruhan gamma melepaskan sinar gamma, yang tidak sama dengan radiasi alfa dan beta, namun merupakan radiasi elektromagnetik pada frekuensi dan energi yang sangat tinggi. Ketiga jenis radiasi terjadi secara alami, dan radiasi sinar gamma adalah yang paling berbahaya dan sulit ditahan.

Fisi

Pada radiasi nuklir alami, hasil sampingannya sangat kecil dibandingkan dengan inti di mana mereka dihasilkan. Fisi nuklir adalah proses pembelahan inti menjadi bagian-bagian yang hampir setara, dan melepaskan energi dan neutron dalam prosesnya. Jika neutron ini ditangkap oleh inti lainnya yang tidak stabilm inti tersebut akan membelah juga, memicu reaksi berantai. Jika jumlah rata-rata neutron yang diepaskan per inti atom yang melakukan fisi ke inti atom lain disimbolkan dengan k, maka nilai k yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa reaksi fisi melepaskan lebih banyak neutron dari pada jumlah yang diserap, sehingga dapat dikatakan bahwa reaksi ini dapat berdiri sendiri. Massa minimum dari suatu material fisi yang mampu melakukan reaksi fisi berantai yang dapat berdiri sendiri dinamakan massa kritis.
Ketika neutron ditangkap oleh inti atom yang cocok, fisi akan terjadi dengan segera, atau inti atom akan berada dalam kondisi yang tidak stabil dalam waktu yang singkat.
Ketika ditemukan pada masa Perang Dunia II, hal ini memicu beberapa negara untuk memulai program penelitian mengenai kemungkinan membuat bom atom, sebuah senjata yang menggunakan reaksi fisi untuk menghasilkan energi yang sangat besar, jauh melebihi peledak kimiawi (TNT, dsb). Proyek Manhattan, dijalankan oleh Amerika Serikat dengan bantuan Inggris dan Kanada, mengembangkan senjata fisi bertingkat yang digunakan untuk melawan Jepang pada tahun 1945. Selama proyek tersebut, reaktor fisi pertama dikembangkan, meski awalnya digunakan hanya untuk pembuatan senjata dan bukan untuk menghasilkan listrik untuk masyarakat.
Namun, jika neutron yang digunakan dalam reaksi fisi dapat dihambat, misalnya dengan penyerap neutron, dan neutron tersebut masih menjadikan massa material nuklir berstatus kritis, maka reaksi fisi dapat dikendalikan. Hal inilah yang membuat reaktor nuklir dibangun. Neutron yang bergerak cepat tidak boleh menabrak inti atom, mereka harus diperlambat, umumnya dengan menabrakkan neutron dengan inti dari pengendali neutron sebelum akhirnya mereka bisa dengan mudah ditangkap. Saat ini, metode seperti ini umum digunakan untuk menghasilkan listrik.

Fusi

Jika inti atom bertabrakan, dapat terjadi fusi nuklir. Proses ini akan melepas atau menyerap energi. Ketika inti atom hasil tabrakan lebih ringan dari besi, maka pada umumnya fusi nuklir melepaskan energi. Ketika inti atom hasil tabrakan lebih berat dari besi, maka pada umumnya fusi nuklir menyerap energi. Proses fusi yang paling sering terjadi adalah pada bintang, yang mendapatkan energi dari fusi hidrogen dan menghasilkan helium. Bintang-bintang juga membentuk unsur ringan seperti lithium dan kalsium melalui stellar nucleosynthesis. Sama halnya dengan pembentukan unsur yang lebih berat (melalui proses-S) dan unsur yang lebih berat dari nikel hingga uranium, akibat supernova nucleosynthesis, proses-R.
Tentu saja, proses alami dari astrofisika ini bukanlah contoh dari teknologi nuklir. Karena daya dorong energi yang tinggi dari inti atom, fusi sulit untuk dilakukan dalam keadaan terkendali (contoh: bom hidrogen). Fusi terkontrol bisa dilakukan dalam akselerator partikel, yang merupakan cara bagaimana unsur sintetis dibuat. Namun fusi nuklir konvensional tidak menghasilkan energi secara keseluruhan, mempercepat partikel dalam jumlah sedikit membutuhkan energi lebih banyak dari pada total energi yang dihasilkan dari fusi nuklir. Kesulitan teknis dan teoritis menghalangi pengembangan teknologi fusi nuklir untuk kepentingan sipil, meski penelitian mengenai teknologi ini di seluruh dunia terus berlanjut sampai sekarang.
Fusi nuklir mulai diteliti pada tahap teoritis ketika Perang Dunia II, ketika para peneliti Proyek Manhattan yang dipimpin oleh Edward Teller menelitinya sebagai metode pembuatan bom. Proyek ini ditinggalkan setelah menyimpulkan bahwa hal ini memerlukan reaksi fisi untuk menyalakan bom. Hal ini terus terjadi hingga pada tahun 1952, peledakkan bom hidrogen pertama dilakukan. Disebut bom hidrogen karena memanfaatkan reaksi antara deuterium dan tritium, isotop dari hidrogen. Reaksi fusi menghasilkan energi lebih besar per satuan massa material dibandingkan reaksi fisi, namun lebih sulit menjadikannya bereaksi secara berantai.

Senjata Nuklir

Senjata nuklir adalah alat peledak yang mendapatkan daya ledaknya dari reaksi nuklir, entah itu reaksi fisi atau kombinasi dari fisi dan fusi. Keduanya melepaskan sejumlah besar energi dari sejumlah kecil massa, bahkan alat peledak nuklir kecil dapat menghancurkan sebuah kota dengan ledakan, api, dan radiasi. Senjata nuklir disebut sebagai senjata pemusnah massal, dan penggunaan dan pengendaliannya telah menjadi aspek kebijakan internasional sejak kehadirannya.
Desain senjata nuklir lebih rumit dibandingkan apa yang terlihat dari luarnya, senjata ini harus menyimpan satu atau lebih massa subkritis yang stabil untuk dibawa, dari pada menginduksi massa kritis untuk peledakan. Kerumitan ini juga dirasakan ketika harus memastikan bahwa reaksi berantai harus menghabiskan sejumlah besar material sebelum material tersebut terpental jauh. Proses pengadaan material nuklir juga lebih rumit dari yang terlihat, substansi nuklir yang tersedia secara alami cukup stabil, sedangkan proses ini memerlukan material nuklir yang tidak stabil.
Satu isotop uranium, yang dinamakan uranium-235, ada secara alami dan tidak stabil, namun selalu ditemukan bercampur dengan isotop uranium-238 yang lebih stabil, yang jumlahnya sekitar 99%. Sehingga, beberapa cara pemisahan isotop berdasarkan perbedaan berat sebesar tiga neutron harus dilakukan untuk mengisolasi uranium-235.
Cara alternatif lainnya, unsur plutonium memiliki isotop yang tidak stabil untuk digunakan dalam proses ini. Plutonium tidak terdapat secara alami, sehingga harus dibuat di reaktor nuklir.
Proyek Manhattan membuat senjata nuklir berdasarkan pada setiap jenis unsur tersebut. Amerika Serikat meledakan senjata nuklir pertama dalam sebuah percobaan dengan nama "Trinity", dekat Alamogordo, New Mexico, pada tanggal 16 Juli 1945. Percobaan ini untuk menguji cara peledakan nuklir. Bom uranium, Little Boy, diledakan di kota Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan peldakkan bom plutonium Fat Man di Nagasaki. Dengan segera ledakan itu menghentikan Perang Dunia II.
Sejak peledakan tersebut, tidak ada senjata nuklir yang dilepaskan secara ofensif. Namun, perlombaan senjata untuk mengembangkan senjata pemusnah massal terjadi. Empat tahun berikutnya, pada 29 Agustus 1949, Uni Soviet meledakkan senjata fisi nuklir pertamanya. Inggris mengikuti pada tanggal 2 Oktober 1952, Prancis pada 13 Februari 1960, dan Cina pada 16 Oktober 1964.
Tidak seperti senjata pemusnah konvensional, cahaya yang intensif, panas, dan daya ledak tidak hanya menjadi komponen mematikan bagi senjata nuklir. Setengah dari korban yang tewas di Hiroshima dan Nagasaki meninggal dua hingga lima tahun setelah ledakan nuklir akibat radiasi.
Senjata radiologis adalah tipe senjata nuklir yang dirancang untuk menyebarkan material nuklir yang berbahaya ke wilayah musuh. Senjata tipe tidak memiliki kemampuan ledakan seperti bom fisi atau fusi, namun mengkontaminasi sejumlah besar wilayah untuk membunuh banyak orang. Senjata radiologis tidak pernah dilepaskan karena dianggap tidak berguna bagi angkatan bersenjata konvensional. Namun senjata tipe ini meningkatkan kekhawatiran terhadap terorisme nuklir.
Telah lebih dari 2000 percobaan nuklir dilakukan sejak tahun 1945. Pada tahun 1963, seluruh negara pemilik dan beberapa negara non pemilik senjata nuklir menandatangani Limited Test Ban Treaty, yang berisi bahwa mereka tidak akan melakukan percobaan senjata nuklir di atmosfer, bawah air, atau luar angkasa. Perjanjian ini masih mengijinkan percobaan nuklir bawah tanah. Prancis melanjutkan percobaan nuklir di atmosfer hingga tahun 1974, Cina hingga tahun 1980. Percobaan bawah tanah terakhir oleh Amerika Serikat dilakukan pada tahun 1992, Uni Soviet pada tahun 1990, dan Inggris pada tahun 1991, sedangkan Prancis dan Cina hingga tahun 1996. Setelah mengadopsi Comprehensive Test Ban Teaty pada tahun 1996, seluruh negara tersebut telah disumpah untuk menghentikan seluruh percobaan nuklir. India dan Pakistan yang tidak termasuk ke dalam negara-negara tersebut melakukan percobaan nuklir terakhirnya pada tahun 1998.
Senjata nuklir adalah senjata yang paling mematikan yang pernah diketahui. Ketika Perang Dingin, dua kekuatan besar memiliki sejumlah besar persenjataan nuklir yang cukup untuk menghancurkan ratusan juta orang. Berbagai generasi manusia hidup dalam bayang-bayang penghancuran oleh nuklir, direfleksikan dalam film-film seperti Dr. Strangelove dan Atomic Cafe.

Penggunaan sipil

Energi nuklir

Energi nuklir adalah tipe teknologi nuklir yang melibatkan penggunaan tekendali dari reaksi fisi nuklir untuk melepaskan energi, termasuk propulsi, panas, dan pembangkitan energi listrik. Energi nuklir diproduksi oleh reaksi nuklir terkendali yang menciptakan panas yang lalu digunakan untuk memanaskan air, memproduksi uap, dan mengendalikan turbin uap. Turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi listrik dan/atau melakukan pekerjaan mekanis. Lihat teknologi reaktor nuklir
Saat ini, energi nuklir menghasilkan sekitar 20,8% listrik yang dihasilkan di seluruh dunia (data tahun 2008) dan digunakan untuk menggerakkan kapal induk, kapal pemecah es, dan kapal selam.

Aplikasi medis

Aplikasi medis dari teknologi nuklir dibagi menjadi diagnosa dan terapi radiasi, perawatan yang efektif bagi penderita kanker. Pencitraan (sinar X dan sebagainya), penggunaan Teknesium untuk diberikan pada molekul organik, pencarian jejak radioaktif dalam tubuh sebelum diekskresikan oleh ginjal, dan lain-lain.

Aplikasi industri

Pada eksplorasi minyak dan gas, penggunaan teknologi nuklir berguna untuk menentukan sifat dari bebatuan sekitar seperti porositas dan litografi. Teknologi ini melibatkan penggunaan neutron atau sumber energi sinar gamma dan detektor radiasi yang ditanam dalam bebatuan yang akan diperiksa.
Pada konstruksi jalan, pengukur kelembaban dan kepadatan yang menggunakan nuklir digunakan untuk mengukur kepadatan tanah, aspal, dan beton. Biasanya digunakan cesium-137 sebagai sumber energi nuklirnya.

Apikasi komersial

Ionisasi dari americium-241 digunakan pada detektor asap dengan memanfaatkan radiasi alfa. Tritium digunakan bersama fosfor pada rifle untuk meningkatkan akurasi penembakan pada malam hari. Perpendaran tanda “exit” menggunakan teknologi yang sama.

Pemrosesan makanan dan pertanian

Logo Radura digunakan untuk menunjukkan bahwa makanan tu sudah diberikan ionisasi radiasi.
Irradiasi makanan adalah proses memaparkan makanan dengan ionisasi radiasi dengan tujuan menghancurkan mikroorganisme, bakteri, virus, atau serangga yang diperkirakan berada dalam makanan. Jenis radiasi yang digunakan adalah sinar gamma, sinar X, dan elektron yang dikeluarkan oleh pemercepat elektron. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan proses pertunasan, penghambat pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan peningkatan rehidrasi. Secara garis besar, irradiasi adalah pemaparan suatu bahan ke radiasi untuk mendapatkan manfaat teknis. Teknik seperti ini juga digunakan pada peralatan medis, plastic, tuba untuk jalur pipa gas, saluran untuk penghangat lantai, lembaran untuk pengemas makanan, bagian-bagian otomotif, kabel, ban, dan bahkan batu perhiasan. Dibandingkan dengan pemaparan irradiasi makanan, volume penggunaan nuklir pada aplikasi tersebut jauh lebih besar namun tidak diketahui oleh konsumen.
Efek utama dalam pemrosesan makanan dengan menggunakan ionisasi radiasi berhubungan dengan kerusakan DNA, informasi dasar kehidupan. Mikroorganisme tidak mampu lagi berkembang biak dan melanjutkan aktivitas mereka. Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak mampu berkembang. Tanaman tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan penuaan. Semua efek ini menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan.
Harus diperhatikan bahwa jumlah energi yang efektif untuk radiasi cukup rendah dibandingkan dengan memasak bahan makanan yang sama hingga matang. Bahkan energi yang digunakan untuk meradiasikan 10 kg bahan makanan hanya mampu memanaskan air hingga mengalami kenaikan temperatur sebesar 2,5 oC.
Keuntungan pemrosesan makanan dengan ionisasi radiasi adalah, densitas energi per transisi atom sangat tinggi dan mampu membelah molekul dan menginduksi ionisasi (tercermin pada nama metodenya) yang tidak dapat dilakukan dengan pemanasan biasa. Ini adalah alasan untuk efek yang menguntungkan, dan di saat yang sama, menimbulkan kekhawatiran. Perlakuan bahan makanan solid dengan radiasi ionisasi dapat menciptakan efek yang sama dengan pasteurisasi bahan makanan cair seperti susu. Namun, penggunaan istilah pasteurisasi dingin dan iradiasi dalah proses yang berbeda, meski bertujuan dan memberikan hasil yang sama pada beberapa kasus.
Iradiasi makanan saat ini diizinkan di 40 negara dan volumenya diperkirakan melebihi 500.000 metrik ton setiap tahunnya di seluruh dunia.
Perlu diperhatikan bahwa iradiasi makanan secara esensial bukan merupakan teknologi nuklir; hal ini berhubungan dengan radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh pemercepat elektron dan konversi, namun juga mungkin menggunakan sinar gamma dari peluruhan inti nuklir. Penggunaan di dunia industri untuk pemrosesan menggunakan radiasi ionisasi, menempati sebagian besar volume energi pada penggunaan pemercepat elektron. Iradiasi makanan hanya sebagian kecil dari aplikasi nuklir jika dibandingkan dengan aplikasi medis, material plastik, bahan mentah industri, batu perhiasan, kabel, dan lain-lain.

Kecelakaan

Kecelakaan nuklir diakibatkan oleh energi yang terlalu besar yang seringkali sangat berbahaya. Pada sejarahnya, insiden pertama melibatkan pemaparan radiasi yang fatal. Marie Curie meninggal akibat aplastik anemia yang merupakan hasil dari pemaparan nuklir tingkat tinggi. Dua peneliti amerika, Harry Daghlian dan Louis Slotin, meninggal akibat penanganan massa plutonium yang salah. Tidak seperti senjata konvensional, sinar yang intensif, panas, dan daya ledak bukan satu-satunya komponen mematikan bagi senjata nuklir. Diperkirakan setengah dari korban meninggal di Hiroshima dan Nagasaki meninggal setelah dua hingga lima tahun setelah pemaparan radiasi akibat bom atom.
Kecelakaan radiologis dan nuklir sipil sebagian besar melibatkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Yang paling sering adalah pemaparan nuklir terhadap para pekerjanya akibat kebocoran nuklir. Kebocoran nuklir adalah istilah yang merujuk pada bahaya serius dalam pelepasan material nuklir ke lingkungan sekitar. Yang paling terkenal adalah kasus Three Mile Island di Pennsylvania dan Chernobyl di Ukraina. Reaktor militer yang mengalami kecelakaan yang sama adalah Windscale di Inggris dan SL-1 di Amerika Serikat.
Kecelakaan militer biasanya melibatkan kehilangan atau peledakkan senjata nuklir yang tidak diharapkan. Percobaan Castle Bravo pada tahun 1954 menghasilkan ledakan di luar perkiraan, yang mengkontaminasi pulau terdekat, sebuah kapal penangkap ikan berbendera Jepang (dengan satu kematian), dan meningkatkan kekhawatiran terhadap kontaminasi ikan di Jepang. Pada tahun 1950an hingga 1970an, beberapa bom nuklir telah hilang dari kapal selam dan pesawat terbang, yang beberapa di antaranya tidak pernah ditemukan. Selama 20 tahun terakhir telah jadi pengurangan kasus demikian.




Manfaat Teknologi Nuklir: Benih Kedelai, Vaksin Malaria, hingga Terapi Kanker

Jika dimanfaatkan dengan baik, nuklir berpotensi menjadi solusi beragam persoalan kemanusiaan.

Manfaat Teknologi Nuklir: Benih Kedelai, Vaksin Malaria, hingga Terapi KankerGarthhh
Siapa bilang nuklir selamanya mengancam kehidupan. Paparan radiasi nuklir bisa fatal, akan tetapi radioaktivitasnya dapat dimanfaatkan untuk banyak kebutuhan. Dengan pemanfaatan yang tepat, teknologi nuklir akan berperan penting terhadap berbacai macam kebutuhan manusia; dari pembenihan tumbuhan sampai terapi kanker bisa dilakukan dengan energi nuklir.
Kira-kira seperti itulah pesan yang tersirat saat acara pameran aplikasi nuklir “Atomos Day” yang digelar di Jakarta oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), akhir November 2013 lalu. Dalam pameran tersebut ditampilkan beragam pencapaian riset di bidang pemanfaatan energi nuklir.
Salah satunya adalah aplikasi nuklir untuk vaksin malaria. dr Tatin Rustin dari Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi Batan—yang juga membuka stan pada pameran tersebut—menjelaskan, vaksin dihasilkan dari iradiasi sinar gamma terhadap Plasmodium sp, penyebab malaria.
Ada juga varietas unggul tanaman pangan pokok. Varietas unggul ini dihasilkan dengan memanfaatkan teknik radiasi dan pemuliaan tanaman. Varietas unggul tersebut dinamai kedelai Gamasugen 1 dan 2, sorgum varietas Pahat, dan gandung tropis varietas Ganesha-1. Kedelai Gamasugen dihasilkan dari iradiasi sinar gamma pada varietas Tidar, dan sangat cepat dalam berbuah.
Varietas Gamasugen 1 tahan hama kerat daun, sementara Gamasugen 2 tahan bercar daun. Kabarnya, keduanya ini sangat cocok sebagai bahan baku tempe. Varietas gandum Ganesha-1 dihasilkan lewat iradiasi sinar gamma para varietas terdahulu: WL-2265. Varietas ini bisa hidup di dataran tinggi dengan hasil panen rata-rata 5,4 ton per hektar. Secara angka, tentu saja lebih besar dari varietas gandung nasional yang menghasilkan rata-rata 4,6 ton per hektare, per panen.
Pemanfaatan teknologi nuklir juga sudah menyentuh produk pangan olahan, misalnya tahu. Pada tahu, iradiasi mematikan mikroba dalam makanan sehingga lebih awet. Jika tahu biasa hanya tahan dua minggu, tahu hasil iradiasi bisa bertahan hingga satu bulan.
Untuk bidang kedokteran, alat uji fungsi ginjal atau Renograf yang mulai dikembangkan sejak 1983 kini memasuki proses standardisasi. Salah satu tujuannya adalah supaya bisa diterima di pasar dan bisa diproduksi secara masal. Selain itu, juga dikembangkan alat terapi kanker rahim yang disebut Brakiterapi. Inilah fungsi teknologi, diharapkan bisa menjadi solusi jitu berbagai persoalan manusia.
(Yuni Ikawati/Kompas, Intisari Online)
» » » 8 Kapal Selam Nuklir Terbaik di Dunia

Kapal selam nuklir pertama buatan India INS Arihant saat ini sudah menjalani uji coba laut dan rencananya beroperasional penuh pada 2014. Inggris juga telah memasuki era baru dalam pembuatan kapal selam nuklir. Karena berbagai alasan, minat akan kapal selam nuklir semakin tinggi di dunia ini dan jumlah negara yang mengoperasikan kapal selam nuklir pun kian meningkat.
Kapal selam nuklir Inggris HMS Vigilant
HMS Vigilant (Foto : Paul O'Shaughnessy/MOD)

Setelah sebelumnya Rusia sudah menjadi pemimpin soal kapal selam nuklir, kini Rusia kembali membuat terobosan yang cukup besar dengan mengembangkan kapal selam kelas Borei. China pun semakin menunjukkan eksistensinya, namun rincian mengenai armada kapal selam China masih sulit terungkap dan tetap samar seperti biasanya. Sulit untuk mendapatkan informasi lebih tentang alutsista canggih yang dimiliki negara ini.

Berikut gambaran singkat
8 kapal selam terbaik di dunia (urutan tidak mengindikasikan kemampuan atau ukurannya). Seluruh jangkauan kapal-kapal selam nuklir di bawah ini tidak terbatas karena bertenaga nuklir, hanya dibatasi karena persediaan makanan dan perawatan.

1. Kelas Arihant

Kapal selam kelas Arihant India
Kelas Arihant (Foto: Mikesonline2013/Wiki)
INS Arihant merupakan kapal selam bertenaga nuklir pertama buatan India. Diluncurkan pada 26 Juli 2009 dari galangan kapal Angkatan Laut India di Visakhapatnam, markas bagi Komando Angkatan Laut Timur India.

Dibangun dengan biaya US$ 2,9 miliar, kapal selam ini dikembangkan oleh India melalui Bhabha Atomic Research Centre (BARC) dan badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO), plus bantuan desain dari Rusia.


Lima kapal selam direncakan untuk dibangun. Lambung untuk kapal selam kelas Arihant kedua dan ketiga telah dibangun oleh Indian Express. Sebelum INS Arihant beroperasional, INS Arihant setidaknya harus menjalani uji coba laut selama dua tahun yang dimulai pada 2012 lalu.

Kelas Arihant
Panjang
111 m
Lebar
15 m
Draft
11 m
Kecepatan-
Daya selam
300 m
Kru
100
Persenjataan
- 6 tabung torpedo x 533mm,
- 12 x K-15 Sagarika SLBM
atau
4 x K-4


2. Kelas Astute

Kapal selam kelas Astute Inggris
HMS Astute (Foto: royalnavy.mod.uk)
Kapal selam kelas Astute adalah kapal selam Inggris yang dibuat untuk menggantikan kapal selam kelas Swiftsure yang diluncurkan antara tahun 1973 dan 1977. Kapal selam kelas Astute pertama yaitu HMS Astute dan diluncurkan pada bulan Agustus 2010.

Dari tujuh kapal selam kelas Astute yang diperintahkan untuk dibangun, dua unit telah selesai dan saat ini menjalani uji coba laut (HMS Astute dan
HMS Ambush) dan empat lainnya (HMS Artful, HMS Audacious, HMS Anson dan HMS Agamemnon) masih dalam tahap konstruksi. Sedangkan kapal selam ketujuh, HMS Ajax, belum dibangun sama sekali.
Kelas Astute
Panjang
97 m
Lebar
11,3 m
Draft
10 m
Kecepatan30 knot
Daya selam
300 m
Kru
98 (total 109)
Persenjataan
6 tabung torpedo 533 mm.
Total bisa membawa 38 rudal jelajah Tomahawk Blok IV dan torpedo kelas berat Spearfish.


3. Kelas Vanguard

Kapal selam kelas Vanguard
HMS Vigilant
(Foto : Paul O'Shaughnessy/MOD)
Kapal selam kelas Vanguard menjadi bagian penting bagi Angkatan Laut Inggris, dan satu-satunya kapal selam berflatform nuklir yang beroperasional penuh di Inggris.

Kapal selam pertama dari kelas Vanguard, HMS Vanguard, beroperasional pada tahun 1993, diikuti oleh HMS Victorious pada tahun 1995, HMS Vigilant pada tahun 1996 dan HMS Vengeance pada tahun 1999.




Kelas Vanguard
Panjang
149,9 m
Lebar
12,8m
Draft
12 m
Kecepatan25 knot
Daya selam
-
Kru
135
Persenjataan
- 4 x 21 in (533 mm) torpedo kelas berat Spearfish,
- 16 rudal balistik Lockheed Trident D5 SLBMs


4. Kelas Ohio

Kapal selam nuklir kelas ohio AS
USS Michigan (Foto U.S. Navy/Brian Nokell)
Beroperasional mulai tahun 1981 dan 1997, Angkatan Laut AS memiliki 18 kapal selam nuklir jenis ini dan penempatannya terbagi antara armada Pasifik dan Atlantik. Empat dari 18 kapal selam ini telah dikonversi menjadi kapal selam bersenjata konvensional.

Electric Boat mengubah empat kapal selam yaitu kelas Ohio yaitu USS Ohio, USS Michigan, USS Florida dan USS Georgia menjadi kapal selam bersenjata konvensional. Konversinya adalah melepas senjata-senjata strategis sebelumnya dan menggantinya dengan rudal-rudal konvensional seperti Tomahawk.

Kelas Ohio
Panjang
170 m
Lebar
13 m
Draft
10,8 m
Kecepatan25 knot
Daya selam
240 m
Kru
155
Persenjataan
- 4 × 533mm tabung torpedo Mark 48,
- 24 × Trident II D5 SLBM


5. Kelas Virginia

Kapal selam kelas Virginia
USS Virginia
(Foto: U.S. Navy/Journalist 2nd
Class Christina M. Shaw)
Kapal selam ini bisa dianggap sebagai kelanjutan desain dari kapal selam serang kelas Seawolf era Perang Dingin, namun dengan harga yang lebih murah. Kapal selam kelas Virginia telah dioperasikan AS sejak tahun 2004. Dari 30 kapal yang direncakan dibangun, sembilan diantaranya sudah aktif dengan 5 unit lagi masih dalam tahap pembangunan. Setidaknya menghemat US$ 1,8 miliar per kapal selam dibanding kapal selam kelas Seawolf.



Kelas Virginia
Panjang
115 m
Lebar
10 m
Draft
-
Kecepatan25 knot
Daya selam
240 m
Kru
135
Persenjataan
- 12 × VLS (rudal jelajah BGM-109 Tomahawk)
- 4 × 533mm tabung torpedo (torpedo Mk-48)


6. Kelas Barracuda

Kapal selam kelas Barracuda Perancis
Kelas Barracuda (Foto : Rama/Wiki)
Enam kapal selam kelas Barracuda Perancis dibuat untuk menggantikan empat kapal selam kelas Rubisa dan dua kapal selam kelas Amethyst dan saat ini menjadi tulang punggung kekuatan armada bawah laut Perancis.

Dibangun dengan biaya per unit sekitar € 1, 45 miliar, dari enam kapal yang direncanakan, dua sedang dalam tahap konstruksi. Kapal selam pertama bernama Suffren, diharapkan akan diterima pada 2016 dan ditugaskan pada tahun 2017, dan kapal-kapal selam berikutnya akan diterima setia dua tahun hingga 2026. Seluruh biaya program pengembangan Barracuda ditaksir senilai € 8,7 miliar.

Kelas Barracuda
Panjang
99,4 m
Lebar
8,8 m
Draft
7,3 m
Kecepatan25 knot
Daya selam
-
Kru
60
Persenjataan
4 × 533 mm tabung torpedo.
Total bisa membawa 12 rudal Exocet SM39 Block2 dan 20 torpedo kelas berat F2


7. Kelas Jin

Kapal selam kelas Jin China
Kelas Jin (Foto Bulwersator /Wiki)
Kelas Jin (Tipe 094) adalah kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir yang dikembangkan oleh China. Mulai beroperasi sejak 2010 dan diyakini empat kapal selam sudah dibangun. Jenis yang lebih baru adalah kelas Tang (Tipe 096) namun tidak banyak informasi mengenai kapal selam ini.




Kelas Jin
Panjang
133 m
Lebar
-
Draft
-
Kecepatan20 knot?
Daya selam
-
Kru
-
Persenjataan
- 6 tabung torpedo 533 mm
Rudal:
- 12 JL-2 SLBM
- 16 JL-2 SLBM
- 20-24 JL-2 SLBM


8. Kelas Borei

Kelas Borei
(Foto: Mike1979 Russia/
Schekinov Alexey Victorovich)
Kapal selam nuklir pertama generasi terbaru Rusia dari kelas Borei, Yury Dolgoruky, merupakan kapal selam pertama yang diluncurkan Rusia sejak jatuhnya uni Soviet dan beroperasional penuh pada 10 Januari 2013 lalu.

Kapal selam generasi keempat ini telah dikembangkan sejak tahun 1996 dan dimaksudkan untuk menggantikan kapal selam kelas Delta III dan Typhoon.


Hingga saat ini, baru 3 kapal selam (rencana 6 unit lebih) kelas Borei yang telah selesai dibangun. Alexander Nevsky dan
Vladimir Monomakh adalah kapal selam kedua dan ketiga dari kelas Borei dan saat ini masih menjalani uji coba laut.
Kelas Borei
Panjang
170 m
Lebar
13,5 m
Draft
10 m
Kecepatan29 knot
Daya selam
450 m
Kru
107
Persenjataan
- 16 (Project 955), 20 (955А Borei II) × RSM-56 Bulava SLBMs dengan 6 hulu ledak MIRVed
- 6 tabung torpedo 533 mm
- Rudal jelajah RPK-2 Viyuga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar